Jatiroto - Pemerintahan Kecamatan Jatiroto menggelar pawai kebangsaan dalam rangka HUT ke-77 RI, Kamis (18/8/2022). Secara bergantian ribuan peserta pawai unjuk gigi di depan panggung kehormatan dewan juri dengan berbagai atraksi, sehingga mengakibatkan kehebohan warga Jatiroto yang menyasikannya.
Kehebohan terjadi di depan pendopo Kecamatan Jatiroto. Disinilah sebagai pusat pertunjukan dari 16 kontingen peserta pawai yang menampilkan ide, kreasi , inovasi melalui kostum dan penampilannya masing-masing.
Setiap kontingen menampilkan pertunjukan seperti dari desa Boto menampilkan Reog, desa Mojopuro menampilkan sandiwara Jihad Mataram, desa Pesido menampilkan Drum Blek, desa Sanggrong menampilkan Ketek Ogleng , desa Cangkring menampilkan tari Sigrak Nyambut Gawe, SMK N 1 Jatiroto menampilkan Drum Band, MTS Guppi menampilkan tari Sapin, SMP N 1 Jatiroto menampilkan tari Wonder Land, Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Kecamatan Jatiroto menampilkan senda tari Roro Jonggrang, dan banyak penampilan menarik yang ditunjukan oleh peserta pawai.
Penampilan dari peserta pawai inilah yang menjadi daya magnetik bagi warga Jatiroto. Warga jatiroto yang berasal dari berbagai desa berbondong–bondong datang membanjiri sekitaran panggung display untuk menyasikan acara pawai kebangsaan. Berbagai usia dari anak–anak, dewasa bahkan orang tua pun ikut memadati sekitaran panggung penghormatan.
Penonton banyak yang berebutan mencari posisi di depan, agar bisa langsung melihat pertunjukan pawai. Penonton memanfaatkan kesempatan untuk selfie dengan peserta pawai yang menggunakan kostum yang beraneka macam serta unik–unik.
Selain itu, suara ledakan bom basoka spirtus dari berbagai macam kendaraan tempur juga ikut memeriahkan suasana. Ditambahnya jeritan anak–anak yang ketakutan akan kostum hantu yang dipakai peserta pawai. Semua itu membikin suasana pawai lebih seru dan ramai.
Royan (17) yang merupakan salah satu penonton yang berasal dari desa Jatirejo menyambut antusias kegiatan pawai ini.
“Aku senang banget acara pawai ini, sekian lama kegiatan ini hilang. Pawai yang diadakan kali ini sangat bagus dan rame, karena yang ikut banyak dengan penampilan beraneka macam,” katanya.
Kehebohan acara pawai ini berlangsung sampai pukul 12.45 WIB ditutup oleh kontingen terakhir dari desa Duren. ( Kanaya Malya Cetta Tuista )
0 comments:
Posting Komentar