SDN 1 JATIROTO YAKIN PASTI BISA

Just another free Blogger theme

Senin, 13 Februari 2023

Dunia pendidikan tidak bisa lepas dari kurikulum. Karena itu adalah jantung sekolah. Kurikulum adalah pedoman untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum bersifat dinamis dan senantiasa dikembangkan atau disesuaikan dengan latar belakang dan karakteristik peserta didik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan. Zaman sudah berubah, saat kita menjadi pelajar, mungkin satu-satunya impian seorang pelajar adalah menjadi dokter, polisi, tentara atau guru. Namun sekarang, pilihan aspirasi mahasiswa kita lebih beragam, mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sekarang ada orang yang ingin menjadi ilustrator karakter kartun animasi, mencari perangkat lunak komputer, pengembang aplikasi game, gamer, atau YouTuber. Hal itu tentu menyadarkan kita bahwa dunia memang sedang berubah.

Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa maksud atau tujuan pendidikan adalah menyalurkan segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak agar mereka dapat mencapai tingkat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat. Oleh karena itu, untuk menyalurkan fitrah siswa kita, pembelajaran termasuk kurikulum yang diselenggarakan juga harus senantiasa disesuaikan dengan kebutuhannya. Faktanya, kursus dirancang untuk siswa. Semua pihak harus bekerja sama secara optimal untuk mencapai seluruh kompetensi siswa yang diharapkan dari kurikulum. Misalnya, guru terus-menerus belajar untuk memfasilitasi pembelajaran yang tepat. Orang tua tetap memahami perkembangan dan kebutuhan siswa. Pemerintah daerah dan pusat, serta semua yang terlibat dalam pendidikan, juga harus mengikuti perkembangan kebutuhan siswa.

Selama tahun 2022/2023 , kurikulum baru, yang dikenal sebagai "kurikulum Merdeka", diadopsi untuk menyesuaikan alat pengajaran dengan kebutuhan dan minat belajar siswa. Ciri utama dari program Merdeka Learning adalah project based learning, yang mengembangkan soft skill dan karakter sesuai jurusan mahasiswa Pancasila. Jadi, menurut Nadiem, inti dari kurikulum mandiri adalah free learning, sebuah konsep yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya masing-masing. Jika siswa sebelumnya harus mempelajari semua mata pelajaran dan diarahkan ke IPA/IPS di tingkat SMA, ini tidak sama dengan kurikulum Merdeka. Dalam kurikulum Merdeka, siswa tidak akan lagi mengalami hal seperti itu.

Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak lagi “dipaksa” mempelajari Kurikulum yang bukan minat utamanya. Peserta didik dapat “secara merdeka” memilih materi yang ingin dipelajarinya sesuai dengan minatnya sendiri. Inilah arti dari konsep belajar bebas. Diharapkan dengan bermula dari konsep kurikulum Merdeka ini, dunia pendidikan akan semakin maju dan berkembang untuk selama-lamanya. Sahabat guru yang terhormat, Berikut ini adalah artikel dalam seri 2 Aksi Nyata Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat bagi semuanya dan mari kita sama-sama menambah ilmu. sebagai bentuk umpan balik,maka dimohon untuk mengisi form berikut dengan klik disini :  UMPAN BALIK

#AksiNyata2#PMM#AndriWicaksono



Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar